top of page

4 Kesalahan Investor Pemula

Bagi Sahabat Inkuisit yang baru mulai berinvestasi, mungkin anda telah merasakan bahwa kadangkala anda membiarkan emosi mengambil peranan terlalu besar dalam keputusan investasi anda. Anda dapat terlalu bersemangat untuk membeli lebih banyak saham ketika pasar saham bergairah, namun juga terlalu mudah panik dan tergoda untuk menjual saham ketika pasar saham berada dalam tren menurun.

Kondisi ini merupakan tahapan pembelajaran yang wajar untuk investor pemula namun anda harus belajar untuk mengendalikan emosi untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang baik dari portofolio investasi anda. Berikut adalah empat kesalahan investor pemula yang perlu anda hindari:

  1. Menunggu waktu yang tepat untuk berinvestasi 2 alasan umum mengapa sebagian masyarakat menunda berinvestasi adalah karena belum memiliki tabungan dan karena khawatir akan kondisi perekonomian yang buruk. Jika anda masih dalam tahap menabung, Inkuisit menganjurkan agar anda membiasakan untuk langsung menyisihkan jumlah tertentu setiap anda menerima gaji, katakanlah 20%. Bayarlah diri anda sendiri terlebih dahulu sebelum menggunakan sisanya untuk biaya hidup anda. Bangunlah tabungan “Dana Darurat” untuk mencukupi biaya hidup kurang lebih selama 6 bulan. Jangan gunakan tabungan ini untuk berinvestasi. Setelah tabungan “Dana Darurat” ini terpenuhi, mulailah menyisihkan tabungan untuk memulai berinvestasi saham. Selalu ada hal yang mengkhawatirkan kita dalam berinvestasi, termasuk kondisi perekonomian yang buruk. Namun kadangkala itulah saat yang menguntungkan untuk membeli saham. Jika anda menunggu hingga situasi telah membaik, maka hampir pasti anda telah ketinggalan momen terbaik untuk membeli saham sebuah perusahaan dengan harga di bawah nilai intrinsik mereka. Baca kembali artikel kami sebelumnya: https://www.inkuisit.com/post/bayar-dirimu-sendiri-dulu https://www.inkuisit.com/post/selalu-bukan-saat-yang-tepat-untuk-berinvestasi

  2. Memilih saham individu hanya berdasarkan apa yang anda lihat atau dengar Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, sangat mudah untuk mendapatkan informasi atau bahkan rekomendasi beli/jual saham di media cetak dan di media sosial seperti Instagram dan Youtube. Akibatnya, ada kemungkinan bahwa pergerakan harga saham sebuah perusahaan seringkali didorong oleh sensasi daripada fundamental perusahaan itu sendiri. Banyak orang yang tidak ingin ketinggalan kereta, namun celakanya bila anda membeli saham tersebut di saat-saat terakhir, maka anda akan membayar di harga yang sudah terlalu tinggi. Berinvestasilah di sebuah saham karena anda mengerti perusahaan itu dan anda telah melakukan analisa yang meyakinkan diri anda bahwa fundamental yang menakjubkan dimiliki oleh perusahaan tersebut.

  3. Membeli saham karena harganya murah Suatu saham memiliki harga yang murah karena suatu alasan. Bisa jadi karena mereka tidak memiliki fundamental yang bagus, tidak banyak diperjualbelikan, bermasalah secara finansial, atau bahkan kesemuanya. Carilah perusahaan yang layak investasi. Ingat, tingkat pengembalian portofolio investasi anda akan ditentukan oleh seberapa handal anda menemukan perusahaan yang nilai sahamnya berada di bawah nilai intrinsiknya. Baca kembali artikel kami sebelumnya: https://www.inkuisit.com/post/mencari-perusahaan-layak-investasi

  4. Menjual saham ketika panik akibat pasar saham dalam tren menurun Ketika kondisi pasar sedang buruk, bisnis yang hebat akan menemukan cara untuk bertahan dan bahkan untuk menemukan peluang baru. Oleh karenanya, jangan gunakan volatilitas pasar saham sebagai alasan untuk melepaskan kepemilikan anda atas perusahaan yang hebat yang memiliki kriteria layak investasi. Bahkan, bisa jadi itu merupakan kesempatan emas anda untuk membeli saham sebuah perusahaan di bawah nilai wajarnya.


Bagi yang belum pernah membaca Research Newsletter kami, segera download di https://www.inkuisit.com/newsletter dan subscribe gratis agar tidak ketinggalan edisi-edisi berikutnya.

Comments


bottom of page