top of page

Apa Rencana Investasi Anda?

Banyak orang mencari tips / rekomendasi saham dan kemudian membelinya tanpa berpikir panjang. Kadang harga saham tersebut melejit tinggi, namun perlukah kita menjualnya dan kapan saat yang tepat untuk melakukannya? Sebaliknya jika harga saham tersebut jatuh di bawah harga pembelian, apa yang perlu kita lakukan? Apakah cut-loss merupakan keputusan yang tepat atau justru ini merupakan kesempatan untuk membeli saham dengan harga yang lebih terjangkau?


Investor pemula seringkali melakukan kesalahan fatal ini, yakni tidak adanya perencanaan investasi yang matang yang membuat mereka hanyut terombang-ambing oleh pergerakan harga saham. Sebelum mengambil posisi di saham sebuah perusahaan, perencanaan yang matang penting untuk dilakukan. Ada beberapa faktor yang perlu dicermati, yakni:


  1. Proyeksi target harga jual saham Kenaikan harga saham yang irasional dapat mengundang ketamakan kita, sedangkan nilai intrinsik perusahaan mungkin tidak berubah banyak dalam kurun waktu kenaikan harga saham tersebut. Dengan adanya target harga jual, kita dapat mengkalkulasikan jumlah keuntungan yang dapat diperoleh secara wajar. Hasilnya, analisa perbandingan resiko dan tingkat pengembalian investasi menjadi lebih baik.

  2. Jumlah saham pada saat pembelian awal Jumlah pembelian saham di saat kita pertama kali memutuskan berinvestasi di perusahaan tersebut juga perlu dipertimbangkan. Jika kita berencana memiliki saham 20 perusahaan di portofolio investasi kita, apakah kita akan menggunakan 5% dari total modal kita secara langsung atau memulainya dengan 3% terlebih dahulu? Posisi maksimal di saham sebuah perusahaan juga perlu dipertimbangkan agar portofolio kita terdiversifikasi secara optimal.

  3. Reaksi ketika terjadi kejatuhan harga saham Ketika harga saham jatuh, misalnya 10% dari harga pembelian kita, apakah kita akan melakukan cut-loss atau justru membeli lebih banyak saham dengan harga yang lebih terjangkau? Bagaimana jika harga saham jatuh 30-50% dari harga pembelian kita? Apa faktor-faktor fundamental dari perusahaan tersebut yang menunjang nilai intrinsiknya? Menutup mata dan memegang saham perusahaan tersebut hingga harganya kembali ke harga pembelian kita mungkin bukanlah keputusan yang terbaik. Jika nilai intrinsik perusahaan tersebut memanglah rendah, maka harga sahamnya mungkin tidak akan pernah pulih ke harga pembelian kita. Memegang erat-erat saham dengan kualitas yang rendah dan untuk jangka waktu panjang hanya akan merugikan performa portofolio kita.


Membeli dan mengelola sebuah portofolio saham yang benar memang tidaklah mudah, tapi jangan sampai membuat kita patah semangat ya! Faktor-faktor yang diuraikan di atas adalah titik awal yang fantastis untuk perencanaan investasi yang lebih baik.

Comments


bottom of page