top of page

Bagaimana Kerajaan Bisnis McDonald’s Dibangun?

Dalam melakukan analisa fundamental terhadap sebuah perusahaan, terdapat satu pertanyaan sederhana yang sangat penting, yaitu bagaimana bisnis ini menghasilkan uang?


Setiap bisnis memiliki caranya sendiri untuk menghasilkan uang dan Sahabat Inkuisit dapat menilai kualitas bisnisnya setelah mampu memahami model bisnisnya. Sebagai contoh, mari kita menganalisa sebuah bisnis restoran!


Dalam bisnis restoran pada umumnya, terdapat aktivitas membeli bahan mentah, memasak, dan kemudian menjualnya ke pelanggan. Sang juru masak dengan keahlian memasaknya akan mengolah bahan mentah menjadi satu hidangan dan tim manajemen menargetkan mampu menjual hidangan tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada harga bahan mentah dan biaya operasional lainnya.


Sekarang mari kita bandingkan dengan McDonald’s untuk melihat apakah mereka sama dengan bisnis restoran pada umumnya.





Berdasarkan laporan keuangan perusahaan untuk tahun 2019, terdapat kurang lebih 38.600 restoran McDonald's di dunia yang terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan tipe operatornya, yakni:

  1. Restoran McDonald's yang operasionalnya dijalankan oleh McDonald's Corporation (7% dari keseluruhan restoran)

  2. Restoran McDonald's yang operasionalnya dijalankan oleh operator waralaba / franchisee operator (93% dari keseluruhan restoran). Nah, untuk tipe restoran ini, mari kita lihat lebih dalam bagaimana kepemilikan tanah dan bangunan untuk restorannya. 61% menggunakan perjanjian conventional franchise, di mana tanah dan bangunannya dimiliki oleh McDonald's Corporation atau paling tidak perusahaan telah menyewanya untuk jangka panjang. Operator waralaba membayar biaya sewa properti dan royalti kepada McDonald's Corporation selama menjalankan kegiatan bisnisnya. 21% menggunakan perjanjian developmental license, di mana operator waralaba menyediakan modal awal untuk seluruh kegiatan bisnisnya, termasuk tanah dan bangunan untuk restorannya. McDonald's Corporation tidak menyediakan modal apapun. Operator waralaba membayar royalti kepada McDonald's Corporation selama menjalankan kegiatan bisnisnya. 18% menggunakan perjanjian affiliate, yakni model yang mirip dengan developmental license namun McDonald's Corporation memiliki ekuitas di restoran dengan model ini.

Dari informasi di atas, dapat dilihat bahwa McDonald’s Corporation memiliki kontrol terhadap mayoritas properti di mana restoran McDonald's dioperasikan. Dengan menerima biaya sewa properti di samping biaya royalti dari para operator waralaba, maka resiko bisnis perusahaan juga dapat ditekan. Patut dicermati bahwa nilai aset properti McDonald's Corporation berdasarkan laporan keuangan perusahaan untuk tahun 2019 adalah US$ 39 milyar (ekuivalen dengan Rp. 571 Triliun)!


Sekarang Sahabat Inkuisit dapat menganalisa apakah McDonald’s benar-benar sebuah bisnis restoran atau malah mungkin merupakan raja properti.


Nah, setelah model bisnis sebuah perusahaan dapat dimengerti, maka faktor-faktor penting yang bisa mempengaruhi keuntungan dan kerugian perusahaan tersebut dapat lebih mudah untuk dianalisa. Biasakanlah menggunakan perspektif ini dalam melakukan analisa fundamental dan anda akan menemukan jauh lebih banyak hal-hal yang menarik!

Comments


bottom of page