top of page

Bersiap Menghadapi Market Crash Selanjutnya

Bila portofolio investasi saham Sahabat Inkuisit saat ini berada dalam posisi profit, tentunya itu terasa menyenangkan, bukan? Apalagi melihat tingkat volatilitas bursa saham yang cukup tinggi di tahun 2020. Tapi ingat, market crash, pasti akan terjadi lagi suatu hari nanti. Ketika itu terjadi, anda mungkin akan merasa marah, panik, atau berharap tidak pernah berinvestasi saham sejak awal.


Inilah pelajaran yang kami peroleh dari berinvestasi selama puluhan tahun. Anda tidak bisa menghindari market crash, tetapi anda dapat meminimalisasi akibatnya jika anda selalu siap menghadapinya. Kemarahan, kepanikan, dan keputusasaan hanya akan mendorong anda untuk menjual seluruh saham anda (cut loss), namun jika anda memiliki rencana market crash yang matang, maka anda tahu persis apa yang harus dilakukan karena anda telah memikirkan skenario buruk ini sebelum kepala anda dipenuhi dengan pikiran negatif.


Inilah 5 proses yang kami rekomendasikan:


  1. Lihat kembali portofolio saham anda secara reguler Review portofolio saham anda secara reguler dan pastikan anda bahagia dengan kualitas perusahaan yang ada di portofolio saham anda. Dengan demikian, maka anda tidak akan terdorong untuk menjualnya ketika market crash terjadi. Sebaliknya, market crash justru bisa menjadi kesempatan yang baik untuk meningkatkan jumlah saham anda.

  2. Merencakan alokasi aset sesuai usia pensiun Jika market crash terjadi ketika anda akan segera memasuki usia pensiun, tentunya itu akan menimbulkan gejolak yang besar di pikiran anda. Namun, ini dapat diatasi jika anda menyesuaikan persentase alokasi saham terhadap total aset sesuai dengan usia anda. Dari sudut pandang investasi, alokasikan jumlah yang tepat untuk investasi saham dengan mempertimbangkan faktor usia, kemampuan untuk menerima fluktuasi nilai investasi, serta tipe aset lainnya sebagai bagian dari strategi diversifikasi aset kita, seperti uang tunai, surat utang, dan properti. Tidak ada jawaban yang sempurna karena masing-masing orang memiliki risk appetite (tingkat kemampuan menghadapi resiko investasi) yang berbeda-beda, namun satu formula yang dapat dipertimbangkan adalah Persentase alokasi saham terhadap total aset = 100 - usia.

  3. Cek dana darurat Kami menganjurkan agar anda memiliki tabungan untuk mencukupi biaya hidup kurang lebih selama 6 bulan. Ini penting sebagai “pengaman” agar anda tidak berada dalam posisi terdesak untuk menjual saham anda di harga yang buruk ketika market crash terjadi.

  4. Tetapkan aturannya Setelah meninjau portofilo saham,usia pensiun, dan dana darurat anda, maka akan lebih mudah bagi anda untuk menentukan Game Plan anda ketika market crash terjadi. Apakah itu menjual investasi saham anda ketika market crash berada di tahap-tahap awal (cut loss), tidak berbuat apa-apa karena yakin bahwa harga saham akan naik kembali ketika kepanikan mereda seperti apa yang SELALU terjadi sebelumnya, atau membeli ketika harga yang ditawarkan di pasar begitu atraktif. Bila pola pikir anda berinvestasi adalah untuk jangka panjang, maka opsi pertama mungkin bukan opsi yang baik untuk diambil.

  5. Tuliskan Tulislah rencana market crash anda dengan proses pemikiran di balik pengambilan keputusannya. Dengan rencana yang matang ini, maka anda akan selalu siap untuk menghadapi kegilaan apapun yang bisa terjadi di pasar saham.

Comments


bottom of page