top of page

Selalu Bukan Saat yang Tepat untuk Berinvestasi?

Tidak terasa hanya tersisa 2 bulan hinga tahun 2020 berakhir. Tahun yang penuh kegilaan, kecemasan, dan ketidakpastian akibat pandemi virus Covid-19. Dari perspektif investasi saham, mungkin sebagian dari Sahabat Inkuisit saat ini merasa telah melewatkan kesempatan membeli saham pada level harga yang menarik di saat IHSG anjlok ke level 3.937 (level terendah dalam 5 tahun terakhir). Namun, pastinya ada juga Sahabat Inkuisit yang saat ini masih memilih untuk tidak berinvestasi saham karena kekhawatiran bahwa bursa saham masih akan bergejolak dalam waktu dekat.

Akan selalu ada hal-hal yang menimbulkan ketidakpastian di pasar. Contohnya untuk saat ini adalah gejolak Omnibus Law ketenagakerjaan, Pemilu Presiden Amerika Serikat, potensi resesi ekonomi, dan masih banyak hal lainnya. Namun jika anda telah lama menjadi investor, maka anda akan menyadari bahwa tidak ada waktu yang “sempurna” untuk berinvestasi.

Kesuksesan dalam berinvestasi lebih ditentukan oleh berapa lama anda memegang investasi anda (time in the market) daripada anda mencoba untuk menentukan waktu yang sempurna untuk membeli/menjual investasi anda (timing the market). Sejarah telah membuktikannya berkali-kali.


Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 1999-2019 (Sumber: Tradingview.com)

Mari kita lihat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 20 tahun terakhir. Pada hari terakhir perdagangan di tahun 1999, IHSG ditutup di level 676,92. Dalam kurun waktu hingga 2019, ada masa di mana IHSG bergerak naik, cenderung datar, maupun bergerak turun. Ketika bursa saham melemah atau bahkan terkoreksi dengan tajam, banyak orang yang takut berinvestasi karena intuisi manusia seringkali merasa bahwa masa depan memiliki ketidakpastian. Pelemahan dan ketidakpastian dalam pergerakan IHSG antara tahun 1999 dan 2019 di antaranya:

  1. Pada tanggal 13 September 2000, IHSG anjlok 1,99% setelah gedung Bursa Efek Jakarta (kini BEI) diguncang bom.

  2. Pada tanggal 14 Oktober 2002, IHSG anjlok 10% setelah peristiwa Bom Bali.

  3. Pada tanggal 5 Agustus 2003, IHSG anjlok 3% usai Hotel JW Marriott di Kawasan Mega Kuningan diguncang bom.

  4. Pada tanggal 8 Oktober 2008, IHSG anjlok 10,38% akibat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi global.

  5. Antara Maret 2015 dan September 2015, IHSG anjlok 25% akibat pengaruh pergerakan bursa saham internasional.

  6. Antara Februari 2018 dan Oktober 2018, IHSG anjlok 11% akibat pengaruh pelemahan nilai tukar Rupiah.

Lantas, apakah “Habis Gelap Terbitlah Terang” juga berlaku di dunia investasi saham? Begitulah faktanya. Terlepas dari beberapa pelemahan yang terjadi antara tahun 1999 dan 2019, IHSG menutup tahun 2019 di level 6299,54. Ini berarti IHSG mengalami pertumbuhan sebesar 830,68% dalam 20 tahun atau sama dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 11,8% per tahunnya. Cukup mengagumkan, bukan?

Namun pelemahan lainnya kini kembali muncul di tahun 2020. Antara Januari 2020 dan Maret 2020, IHSG anjlok sekitar 40% akibat kekhawatiran atas dampak pandemi virus Covid-19 terhadap perekonomian global. Akankah IHSG mampu kembali menembus level terbaiknya setelah ini? Inkuisit bukanlah ahli meramal, namun ini sangat mungkin terjadi jika kita melihat sejarah selama ini.

Kondisi perekonomian yang buruk tentunya terasa sangat menyeramkan, namun kadangkala itulah saat yang menguntungkan untuk membeli saham. Jika anda menunggu hingga situasi telah membaik, maka hampir pasti anda telah ketinggalan momen terbaik untuk membeli saham sebuah perusahaan dengan harga di bawah nilai intrinsik mereka.

Selalu ada hal yang mengkhawatirkan kita dalam berinvestasi. Namun jangan biarkan hal itu menghentikan anda untuk meraih kemandirian finansial (financial freedom). Banyak membaca dari berbagai sumber, belajar dari investor lain, dan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam berinvestasi.

Kami di Inkuisit memiliki passion menganalisa perusahaan-perusahaan layak investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tidak hanya memberikan penilaian kami tentang baik tidaknya perusahaan-perusahaan tersebut dalam memenuhi kriteria layak investasi Inkuisit, namun kami juga menyertakan penghitungan nilai intrinsik saham perusahaan-perusahaan tersebut di Research Newsletter bulanan kami yang dapat diperoleh di https://www.inkuisit.com/newsletter. Selamat membaca!

Kommentare


bottom of page