top of page

Value Investing vs Growth Investing

Value Investing dan Growth Investing adalah dua pendekatan investasi saham yang berbeda dari aspek saham berdasarkan nilai valuasinya. Value investing mengajak berinvestasi saham pada perusahaan yang harga sahamnya berada di bawah nilai intrinsiknya, sedangkan growth investing memfokuskan berinvestasi saham pada perusahaan yang harga sahamnya berada di atas nilai intrinsiknya namun memiliki pendapatan di atas rata-rata serta potensi pertumbuhan pendapatan yang menjanjikan di masa depan.

Value Investing

Perusahaan dalam kategori value investing memiliki harga saham yang berada di bawah nilain intrinsiknya jika dilihat dari aspek kinerja keuangan dan potensi pertumbuhan di masa depan.


Perusahaan ini cenderung memiliki model bisnis yang baik yang menghasilkan penghasilan dan laba yang stabil dari waktu ke waktu, namun dikarenakan suatu hal, harga saham mereka tidak merefleksikan keunggulan dan potensi pertumbuhan mereka.


Growth Investing

Perusahaan dalam kategori growth investing cenderung berangkat dari perusahaan yang melihat peluang usaha yang dapat meledak di kemudian hari. Mereka ingin mengambil posisi sebagai pemimpin pasar ketika bidang usaha tersebut benar-benar menjadi tren.

Awalnya, perusahaan ini cenderung berkonsentrasi pada peningkatan pendapatan walaupun tidak mencatatkan keuntungan. Setelah menciptakan basis pendapatan yang solid, maka mereka baru akan fokus pada mencatatkan keuntungan. Sebagai contoh, perusahan seperti Amazon dan Tesla berada di kategori ini di periode awal perjalanan bisnis mereka.


Dilihat dari tren kinerja keuangannya, perusahan dalam kategori growth investing akan terlihat mahal karena mereka belum mencatatkan keuntungan. Namun ketika keuntungan yang masif mulai berhasil dibukukan, maka nilai intrinsik mereka akan tumbuh dan mulai menarik para investor. Lambat laun ini akan mendorong pergerakan harga sahamnya.

Mana yang lebih baik?

Baik growth investing maupun value investing menawarkan peluang investasi yang menguntungkan bagi pemegang saham mereka. Mana di antara keduanya yang menawarkan pendekatan investasi terbaik untuk Sahabat Inkuisit sangat bergantung pada tujuan dan preferensi investasi anda.


Value investing cocok bagi anda jika:

  1. Anda memahami model bisnis perusahaan tersebut, kinerja keuangan, dan keunggulan yang dimiliki. Lebih jauh, anda yakin bahwa harga saham yang murah bukanlah sebuah jebakan (value trap). Saham yang terlihat murah bisa jadi dikarenakan oleh alasan yang valid, misalnya perusahaan tersebut telah kehilangan keunggulan kompetitifnya, tidak lagi inovatif, dan terus mencatatkan kinerja keuangan yang negatif.

  2. Anda menganggap pembayaran dividen penting bagi portofolio investasi saham anda. Cukup banyak saham perusahaan yang berada di dalam kategori value investing membayar dividen kepada pemegang saham mereka. Pembayaran dividen adalah salah satu cara perusahaan membuat saham mereka terlihat menarik ketika pertumbuhan kinerja usaha mereka relatif rendah.

  3. Anda lebih nyaman dengan pergerakan harga saham yang stabil. Selama kondisi usaha mereka berada dalam kisaran yang normal, volatilitas harga saham perusahaan value investing relatif rendah.


Growth investing cocok bagi anda jika:

  1. Anda memahami model bisnis perusahaan tersebut, kinerja keuangan, keunggulan yang dimiliki, dan yakin mereka dapat menjadi pemimpin pasar di segmen industri yang dikembangkan.

  2. Anda tidak terlalu mempermasalahkan ada tidaknya dividen. Perusahaan dengan tipe growth investing cenderung tidak melakukan pembayaran dividen karena mereka lebih suka menginvestasikan uang tunai yang tersedia ke bisnis mereka untuk menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat.

  3. Anda tidak mudah khawatir dengan pergerakan harga saham yang fluktuatif. Harga saham untuk kategori growth investing cenderung sensitif terhadap perubahan prospek bisnis perusahaan. Ketika segala bisnis perusahaan lebih baik dari yang diharapkan, pergerakan harga saham akan sangat positif, sebaliknya jika mengecewakan, harga saham dapat turun secara tajam.

Ketika ekonomi dalam kondisi baik, pertumbuhan saham growth investing cenderung lebih baik dari saham value investing. Sebaliknya, ketika kondisi ekonomi sedang sulit, saham value investing cenderung bertahan lebih baik.


Baik value investing maupun growth investing menawarkan peluang keuntungan yang menjanjikan. Yang terpenting adalah investor meyakini bahwa perusahaan memiliki kondisi fundamental yang solid yang dapat menghasilkan keuntungan berinvestasi dalam jangka panjang.

Comments


bottom of page