top of page

Kamus - Rasio

Seringkali bingung dengan rasio di dunia ekonomi dan investasi? Dapatkan jawabannya di sini.

Rasio Kredit Macet terhadap Total Kredit

(Net Non Performing Loan

Kredit macet adalah salah satu rasio yang umum digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang merepresentasikan jumlah pinjaman di mana sang peminjam tidak mampu melakukan pembayaran angsuran. Klasifikasi ‘macet’ adalah ketika ketidakmampuan membayar angsuran telah melewati 90 hari sejak waktu pembayaran. 

Rasio Kredit Macet.png

Rasio Lancar

(Current Ratio)

Rasio lancar adalah rasio antara aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. 

 

Metrik ini mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar liabilitas yang jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun ke depan. Rasio di atas satu mengindikasikan bahwa perusahaan mampu membayar liabilitas jangka pendeknya, sedangkan rasio di bawah satu mengindikasikan perusahaan tidak mempunyai modal yang cukup untuk membayar liabilitas jangka pendeknya. 

Rasio Lancar.png

Rasio Harga Saham terhadap Nilai Buku per Saham

(P/B - Price to Book Ratio)

Rasio P/B adalah rasio antara harga saham dengan nilai buku per saham. Dengan kata lain, rasio ini mengukur nilai kapitalisasi sebuah perusahaan di pasar modal relatif dengan nilai buku (ekuitas) perusahaan tersebut. 

 

Rasio dibawah 1 mengindikasikan potensi bahwa nilai saham perusahaan tersebut berada di bawah nilai wajarnya. 

Rasio PB.png

Rasio Harga Saham terhadap Laba Bersih per Saham

(P/E - Price to Earnings ratio)

Rasio P/E adalah rasio antara harga saham dengan laba bersih per saham. 

 

Angka yang tinggi mengindikasikan bahwa harga saham di pasar terlampau tinggi bila dibandingkan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atau dapat juga mengindikasikan harapan investor bahwa jumlah laba bersih akan meningkat secara signifikan di masa depan.

Rasio PE.png

Rasio Pembayaran Dividen

(Dividend Payout Ratio)

Rasio pembayaran dividen adalah rasio antara jumlah dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham dengan laba bersih perusahaan.

 

Rasio pembayaran dividen seringkali berbanding lurus dengan tingkat kematangan sebuah perusahaan. Perusahaan yang sedang berkembang biasanya meginvestasikan kembali sebagian besar atau seluruh labanya untuk modal usaha, sebaliknya perusahaan yang telah matang biasanya mendistribusikan sebagian besar laba bersihnya dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham.

Rasio Pembayaran Dividen.png

Rasio Penyediaan Modal Minimum

(Capital Adequacy Ratio)

Rasio penyediaan modal minimum atau sering juga disebut rasio kecukupan modal adalah salah satu rasio yang umum digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Rasio ini adalah rasio antara modal dengan aset tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets) dan penting untuk diperhatikan oleh investor karena menunjukkan apakah perusahaan memiliki kemampuan yang cukup untuk menyerap sejumlah kerugian yang wajar sebelum mereka mengalami kebangkrutan.

 
Modal terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2), sedangkan aset tertimbang menurut risiko merujuk pada jenis-jenis aset yang memiliki bobot risiko. Dari beragam aset atau aktiva yang dimiliki oleh bank, jenis aktiva dengan bobot risiko tertinggi adalah kredit.

 
Rasio minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia per 2019 adalah 9.95%. Rasio minimum ini dibuat untuk melindungi nasabah bank dan mempromosikan stabilitas di dalam sistem keuangan.

Rasio Penyediaan Modal Minimum.png

Rasio Tingkat Pengembalian atas Aset

(ROA - Return on Asset)

Rasio ROA adalah rasio antara laba bersih perusahaan dengan nilai asetnya.

 

Rasio ROA merupakan indikator seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba bersih.

 

Angka yang ideal berbeda-beda sesuai dengan industri di mana perusahaan tersebut bergerak, namun semakin tinggi angkanya maka semakin baik.

Rasio ROA.png

Rasio Tingkat Pengembalian terhadap Modal

(ROC - Return on Capital) 

Rasio ROC adalah rasio antara laba bersih perusahaan dengan total modal perusahaan, di mana total modal perusahaan terdiri dari ekuitas dan utang.


Rasio ROE merupakan indikator seberapa efisien perusahaan menggunakan total modalnya untuk menghasilkan laba bersih.


Angka yang ideal berbeda-beda sesuai dengan industri di mana perusahaan tersebut bergerak, namun semakin tinggi angkanya maka semakin baik.

Rasio ROC.png

Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas

(ROE - Return on Equity) 

Rasio ROE adalah rasio antara laba bersih perusahaan dengan nilai ekuitasnya.

 

Rasio ROE merupakan indikator seberapa efisien perusahaan menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan laba bersih.

 

Angka yang ideal berbeda-beda sesuai dengan industri di mana perusahaan tersebut bergerak, namun semakin tinggi angkanya maka semakin baik.

Rasio ROE.png

Rasio Utang terhadap Ekuitas

(Gearing)

Rasio utang yang digunakan Inkuisit adalah rasio antara utang (utang bank dan obligasi) dengan nilai ekuitas.

 

Angka yang ideal berbeda-beda sesuai dengan industri di mana perusahaan tersebut bergerak, namun semakin rendah angkanya maka semakin baik. Rasio utang terhadap modal yang tinggi mencerminkan potensi resiko gagal bayar yang lebih tinggi. 

Rasio Utang terhadap Ekuitas.png
Rasio Kredit Macet
Rasio P/B
Rasio P/E
Rasio Pembayaran Dividen
Rasio ROA
Rasio ROC
Rasio Utang terhadap Ekuitas
Rasio Penyediaan Modal Minimum
Rasio Lancar
Rasio ROE
bottom of page